Jemaah Haji Tertua Suparti (77) dan Rani (31) yang Secara Simbolis Dilepas oleh Bupati Landak |
Dailynusantara.id, Landak - Sebanyak 53 jemaah haji asal Kabupaten Landak pada hari Jumat 30 Mei 2025 akan diberangkatkan ke Embarkasi Batam dimana sebelumnya pada Kamis 29 Mei telah dilepas oleh Bupati Landak menuju Kota Pontianak.
Dari keterangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak Abdulbar dari total 53 jemaah haji tersebut terdiri dari 52 orang jemaah gabungan reguler dan tambahan kemudian satu orang pendamping haji daerah.
"Dengan rincian 35 orang dari Kecamatan Ngabang, lima orang dari Menyuke, dua orang dari Sebangki, empat orang dari Air Besar, satu orang dari Kuala Behe, dua orang dari Mempawah Hulu, dua orang dari Menjalin, mutasi dari KR satu orang dan termasuk PHD satu orang," paparnya.
Dirinya menambahkan jamaah haji tertua atas nama Suparti binti Muhadi dengan usia 77 tahun dari Kecamatan Ngabang. Sedangkan jamaah haji termuda atas nama Rani bin Zapri 31 tahun juga dari Kecamatan Ngabang.
"Jemaah haji Kabupaten Landak termasuk dalam kloter 27 yang tergabung dengan Kabupaten Melawi, Bengkayang, Kapuas Hulu dan Pontianak," tambahnya.
Ada pun jadwal keberangkatan dimulai sejak 29 Mei dari Kabupaten Landak menuju Kota Pontianak. Kemudian 30 Mei dari Asrama Haji Pontianak menuju Embarkasi Batam. Kemudian 31 Mei dari Batam menuju Jeddah dijadwalkan sampai pada 1 Juni waktu setempat.
Kepala Kemenag berharap jamaah haji Kabupaten Landak tahun 2025 selalu dalam kondisi sehat lahir batin.
"Selama pergi dan hingga pulang nanti semoga menjadi haji yang mabrur," harap Abdulbar.
Shallal Haruna Penjual Goreng dan Istri Kamisah yang Ikut Berangkat ke Tanah Suci |
Namun dari 53 jemaah haji Kabupaten Landak yang berangkat ada dua diantara memiliki cerita yang cukup menarik. Dari informasi yang dihimpun oleh tim dailynusantar.id bahwa dua jemaah haji tersebut atas nama Shallal Haruna dan Kamisah yang merupakan sepasang suami istri dari Kecamatan Ngabang.
Shallal sendiri merupakan seorang penjual gorengan dengan gerobak yang biasa berjualan di tepi jalan Raya Pemuda Tungkul Ngabang. Sedangkan sang istri seorang ibu rumah tangga.
Meski hanya berjualan gorengan Shallal mampu memenuhi kebutuhan istri serta ke empat orang anaknya.
Dari informasi yang didapat Shallal sendiri telah menabung cukup lama dengan mengumpulkan uang koin dan receh menggunakan toples.
Penantian Shallal dan istri pun terbayar dimana tahun 2025 dirinya akhirnya berangkat ke tanah suci memenuhi panggilan Sang Khalik untuk melaksanakan ibadah haji.(Red)