![]() |
Ilustrasi |
Dailynusantara.id, Literatur - Tentang menang yang tak dimenangkan, pejuang yang dipecundangkan, karya yang tak lagi bearti karena dikebiri kesana dan kesini sini.
Nasib prajurit tanpa zirah kehormatan tak dikenali, hanya darah-darah sesama kawan di pertempuran yang tau kisahnya.
Selamat kepada raja-raja serta segala jendral yang bersila menyilang tangan sambil memagang mendali dan tanda kehormatan setalah si kacung-kacung itu mati tanpa arti.
"Dasar pecudang ... Dasar bedebah sang jendral ...". Gerutu calon calon mayat yang meregang nyawa sembari nafas yang kian pupus.
Kini mendali dan tanda kemenagan itu cuma jadi cerita yang tak tersentuh tersimpan di lemari besi sang raja.
"Aku tak perlu nisan, cukup pertemukan aku dengan tanda kehormatan yang harusnya aku pegang dengan jari penuh luka dan dera".
Penulis : Anonim