Prospek Agribisnis di Kabupaten Landak

Prospek Agribisnis di Kabupaten Landak

Editor: DailyNusantara.id author photo

Beras Hasil Pertanian Kabupaten Landak

Dailynusantara.id, Ekonomi - Kabupaten Landak memiliki luas 5,73 % dari luas Provinsi  Kalimantan Barat dengan sektor pertanian dan perkebunannya yang mendominasi perekonomian daerah. Jumlah penduduk Kalimantan Barat sekitar 5,4 juta jiwa, sementara produksi padi kalimantan barat sekitar 814.743 ton gabah kering giling atau setara dengan 535.123 ton beras. Dengan kebutuhan konsumsi beras untuk penduduk Kalimantan Barat sekitar 513.546 ton, terdapat surplus 21.577 ton. Menurut data BPS Kalimantan Barat Luas Panen Padi di Kabupaten Landak pada tahun 2023 adalah 29.338 Hektar dengan produktivitas 34,11 kw/hektar. Jumlah ini merupakan terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Kabupaten Sambas. Disamping lahan sawah kabupaten Landak memiliki luas perkebunan rakyat sebesar 255.161,59 Hektar.

Secara umum perekonomian kabupaten Landak ditopang dari sektor perkebunan, khususnya sawit. Namun, untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah perlu ada kebijakan yang mendorong usaha-usaha sektor riil lainnya sehingga perekonomian tidak hanya tergantung kepada sektor perkebunan sawit saja. Hal ini disebabkan karena saat permintaan pasar terhadap Crude Palm Oil (CPO) terganggu, maka stabilitas perekonomian akan terdampak dengan siginifikan. 

Tumbuhnya usaha-usaha mikro baru di sektor usaha pertanian sangat berperan dalam menopang pertumbuhan perekonomian khususnya di Kabupaten Landak. Pendapatan masyarakat akan naik  dan secara makro akan berpengaruh terhadap pendapatan pemerintah dari sektor pajak. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa program studi agribisnis Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo pada bulan september 2023 sampai Februari 2024 di pasar tradisional Ngabang, terhadap sembilan kebutuhan bahan pokok menunjukkan tingkat laju inflasi yang tinggi. Inflasi ini bahkan hampir mendekati dua digit dan penyumbang kontribusi inflasi tertinggi adalah beras sebesar 0,59%, berikutnya adalah bawang merah sebesar 0,15%, minyak goreng 0,14%, dan daging sapi sebesar 0,13 %.

Dari hasil pengamatan, beras yang berada di pasaran kabupaten Landak berasal dari beberapa daerah di luar Kabupaten Landak bahkan ada yang berasal dari pulau Jawa. Demikian juga kebutuhan lainnya seperti seperti sayur mayur, bawang merah, ikan dan daging dipasok dari luar Kabupaten Landak. Sehingga, bisa dipastikan bahwa tingginya laju inflasi di Kabupaten landak karena faktor supply side di samping demand side.  Supply side Inflation atau Cost push inflation merupakan inflasi yang disebabkan karena adanya gangguan (Shock) dari sisi penawaran barang dan jasa, sering juga disebut dengan supply shock inflation karena adanya kenaikan harga disertai turunnya produksi. Pendorong inflasi dari sisi demand atau demand pull inflation yaitu kenaikan harga-harga  yang disebabkan ada gangguan sisi permintaan terhadap barang dan jasa, dimana kenaikan permintaan barang yang tidak seimbang dengan kenaikan penawaran. 

Dari aspek agribisnis, ini adalah peluang untuk menumbuhkan usaha-usaha baru di sektor bisnis pertanian di kabupaten Landak yang bisa mengendalikan laju inflasi dari sisi supply. Pengolahan bahan baku menjadi bahan yang siap dikonsumsi atau menyediakan kebutuhan masyarakat secara mandiri akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat seperti usaha pengolahan gabah kering giling menjadi beras merupakan peluang bisnis yang memiliki prospek. Karena di samping ada value added, hal ini juga bisa mengurangi rantai pasok yang berdampak terhadap biaya jika dibandingkan dengan menjual gabah kering keluar daerah dan hasil akhirnya kembali ke Kabupaten Landak. Rantai pasok yang panjang menyebabkan harga lebih tinggi sehingga berkontribusi terhadap inflasi dari Supply side.

Menumbuh kembangkan usaha pertanian dalam bidang hortikultura seperti menanam sayur mayur di halaman rumah atau memanfaatkan lahan tidur akan sangat bermanfaat untuk menopang kebutuhan  masyarakat lokal dan  merupakan usaha yang memiliki prospek  dalam mengembangkan Swasembada kebutuhan masyarakat. Demikian juga usaha ternak  keluarga seperti ternak babi dan sapi akan menopang perekonomian  masyarakat di  Kabupaten Landak.

Peluang usaha bidang agribisnis di Kabupaten Landak memiliki prospek yang sangat baik. Namun persoalannya terletak pada keterampilan mengelola atau entrepreneurship skill. Untuk menjawab masalah tersebut maka  program studi agribisnis memiliki perhatian dalam menumbuhkan  keterampilan entrepreneurship skills bagi para mahasiswanya  yang dipersiapkan untuk menjadi  inisiator dalam  menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha baru di sektor usaha-usaha pertanian.(Endang Solichin)

Ads vertikal
Share:
Komentar

Berita Terkini