Dari 16 Desa Tertinggal di Kalbar 13 nya Ada di Landak

Dari 16 Desa Tertinggal di Kalbar 13 nya Ada di Landak

Editor: DailyNusantara.id author photo
Pj. Bupati Landak saat Membuka Rakor Kepala Desa dan Ketua BPD se Kabupaten Landak

Dailynusantara.id, Landak - Pemerintah Kabupaten Landak melaksanakan rapat koordinasi dengan kepala desa dan Ketua Badan Pemusyawaratan Desa se Kabupaten Landak di Aula Kantor Bupati Landak, Rabu (29/11/2023).

Selain kepala desa dan ketua BPD se Kabupaten Landak rakor juga dihadiri para camat, kepala puskesmas, dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Landak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa  Mardimo dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam rakor ini ada beberapa agenda yang akan dibahas di antaranya terkait batas 150 desa dan percepatan penanganan stunting.

"Saat ini di Kabupaten Landak sudah memilik enam desa mandiri dan masih ada 13 desa tertinggal dari 156 desa di Kabupaten Landak," paparnya.

Mardimo juga mendorong percepatan 20 desa yang sudah mempunyai BUMDes agar segera mengurus badan hukumnya.

"Melalui kegiatan ini kita bisa mengintegrasikan program di desa dan aturan pelaksanaannya, sehingga bisa melaksanakan tugas ke depan agar visi misi Pemda Landak bisa berjalan selaras dengan Pemdes terutama dalam meningkatkan pelayanan di desa sebagai ujung rombak pelaksana," pesannya.

Pj. Bupati Landak Samuel saat membuka rakor menyampaikan agar para peserta rakor menyimak dengan baik arahan dari para narasumber.

"Nanti ada beberapa hal yang akan di bahas yaitu tentang batas desa agar tertib administrasi saat ini hanya ada enam desa yang memiliki batas desa dari 156 ini gunanya untuk memberikan kepastian hukum bagi warga desanya," ungkap Pj. Bupati.

Berdasaekan indeks desa membangun lanjut Samuel, masih ada 13 desa tertinggal di Kabupaten Landak dari total 16 desa tertinggal se Kalimatan Barat.

"Desa tertinggal tersebut yaitu Desa Rasan, Sidan, Berinang Mayum, Sungai Lubang, Taas, Moro Betung, Ampadi, Tahu, Sehe Lusur, Sejoet,  Temahar, Sekais, dan Gamang, kedepan insentif akan diberikan kepada desa mandiri, jadi yang tertinggal akan ditinggalkan," tegasnya.

Sedangkan untuk sasaran desa mandiri yaitu ada Desa Salaas, Kayu Tanam, Ngarak, Keranji Mancal, dan Desa Untang.

Terakhir dirinya berpesan berkaitan dengan pelaksanaan pemilu 2024 kepala desa agar tidak melakukan tindakan yang merugikan seperti melakukan dukungan secara terang terangan kepada parpol atau salah satu calon.

"Kita harus netral jangan memihak, jaga sikap dan tindakan karena kalau melakukan bisa dilaporkan, kalau sudah dilaporkan bapak ibu yang repot," tegas Samuel.



Penulis : Tullahwi

Editor : Her

Ads vertikal
Share:
Komentar

Berita Terkini