![]() |
Suasana Rakor Linsek Stunting |
Dailynusantara.id, Landak - Pemkab Landak gelar rapat koordinasi lintas sektor tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Landak, di Aula BAPPEDA Kabupaten Landak, Jumat (16/12/2022).
Dalam sambutan Pj. Bupati Landak yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Theresia Limawardani menyatakan bahwa dalam membantu percepatan penurunan angka stunting ada beberapa objek yang harus dijadikan fokus yaitu salah satunya dengan pencegahan pernikahan dini dan memaksimalkan pola asuh anak dalam keluarga.
“Percepatan penurunan stuntinghanya akan terjadi jika kita memahami penyebabnya, dan tentunya kita dapat melakukan pencegahan melalui upaya-upaya preventif yang bersifat intervensi program dan kegiatan melalui kelompok sasaran yaitu keluarga yang beresiko stunting,” ujar Theresia.
Lebih lanjut, Theresia menjelaskan menurut data dari E-PPGBM 2022 menunjukkan per Agustus 2022 jumlah balita di Kabupaten Landak sebanyak 36.153 dan dari jumlah tersebut terdapat 19,8% yang mengalami stunting.
“Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Landak hendaknya dapat mengoptimalkan dan mensinergikan perannya secara lintas sektor, mampu membaca situasi dan kondisi, terlebih mengingat kondisi masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Landak yang saat ini masih terus berupaya untuk melakukan penanggulangan stunting,” tutur Theresia.
Theresia menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah dan juga seluruh masyarakat. Percepatan penurunan stunting adalah setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor.
“Kegiatan Rakor ini merupakan momentum yang tepat untuk dijadikan penguatan komitmen yang solid serta hubungan kemitraan yang lebih harmonis antara pemerintah serta stakeholder terkait guna melakukan percepatan pembangunan khususnya penurunan stunting bidang kesehatan di Kabupaten Landak,” pungkas Theresia.
Ia mengatakan bahwa keterpaduan program dan kegiatan yang sejalan serta penerapannya yang efektif akan berdampak positif terhadap pelaksanaan koordinasi, pembinaan, monitoring serta evaluasi, perencanaan dan perumusan kebijakan terkait dengan program pembangunan di bidang kesehatan.
“Hal ini sejalan dengan prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dimana tuntutan terhadap pelayanan dan kinerja pemerintah daerah yang optimal dan mampu memuaskan masyarakat sehingga atas dasar tuntutan dan dinamika perubahan-perubahan yang terus berkembang tersebut, pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Tidak lupa Theresia berpesan kepada seluruh peserta rakor agar penanganan stunting di Kabupaten Landak dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan semua stakeholder, termasuk diantaranya kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat).
“Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada anak 1000 HPK, anak stunting lebih kerdil dari anak seusianya. Dan saya menegaskan kepada pada Kepala Desa terpilih agar tidak mengganti Kader-Kader Posyandu yang sudah ada,” tutup Theresia.
Penulis : Reporter
Editor : Tullahwi