Dailynusantara.id, Ekonomi - Bisnis logistik berperan menunjang perputaran dan pertumbuhan roda ekonomi yang ada. Di Kalimantan Barat, bisnis logistik bukan hanya berkutat di pelabuhan dan bandara, tetapi juga merambah di kegiatan ekonomi dari hulu ke hilir.
Salah satu tantangan manajemen logistik di Kalbar adalah infrastruktur transportasi. Infrastruktur ini meliputi jalan, pelabuhan laut (dermaga), dan Bandar udara (landasan pacu/runway). Demikian juga dengan terminal Bus, ada cukup banyak. Namun infrastruktur yang besar dan bagus itu semua berada di seputaran pusat kota.
Sulitnya pembangunan infrastruktur di pedalaman disebabkan oleh topografi yang sulit, akses yang terbatas, biaya yang tinggi untuk pembangunan jaringan transportasi dan utilitas yang memadai di daerah terpencil. Selain itu adanya hambatan untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial. Konektivitas antar pulau di Kalimantan Barat juga sulit.
Biaya logistik yang tinggi disebabkan oleh beberapa seperti jarak yang jauh, jalan yang rusak, jembatan yang belum baik, kurangnya sumber daya manusia yang terampil di bidang logistik dan pendidikan tentang logistik yang belum banyak dipelajari. Oleh karena itu, pengembangan manajemen logistik di Kalimantan Barat sangat diperlukan.
Semua sektor ekonomi memiliki tren yang baik. Sektor pertanian, pertambangan, kehutanan, dan pariwisata sangat menjanjikan. Sektor pertanian membawa dampak pada meningkatnya permintaan akan pupuk, bibit tanaman lokal seperti kelapa sawit dan karet dan layanan konsultasi agronomi untuk peningkatan hasil pertanian.
Sektor pertambangan mendorong meningkatnya permintaan peralatan berat seperti excavator, truk tambang, alat pengeboran dan juga layanan kontraktor untuk pembangunan infrastruktur pertambangan. Sektor kehutanan meningkat permintaan akan peralatan menebang kayu, peralatan pemrosesan kayu (gergaji, mesin penggiling), layanan pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk mendukung sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council).
Sektor pariwisata meningkat sehingga menambah permintaan akan penginapan dan akomodasi wisata, transportasi lokal seperti persewaan mobil dan perahu, layanan pemandu wisata lokal untuk wisata alam dan budaya, serta produk souvenir yang mencerminkan budaya Kalimantan Barat.
Beberapa strategi tersebut antara lain 1) membangun infrastruktur transportasi yang terintegrasi dengan langkah-langkah konkret. 2) Meningkatkan konektivitas antar pulau dan daerah dengan pengembangan infrastruktur transportasi seperti membangun atau meningkatkan pelabuhan laut dan bandara di pulau-pulau utama. 3) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk melacak dan mengoptimalkan pergerakan barang dengan sistem pelacakan barang (GPS). 4) Mengembangkan sumber daya manusia yang terampil di bidang logistik dan 5) Memperkuat kerjasama antar pemangku kepentingan dalam rantai pasok.
Dengan melakukan berbagai strategi tersebut, diharapkan pertumbuhan rantai pasok dan manajemen logistik terintegrasi dapat mendukung perekonomian di Kalbar. Manajemen logistik yang efisien sangat penting sehingga seluruh pihak harus dapat memanfaatkan peluang yang ada agar Kalbar dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.(Albertus Rianto, Astrada)