Diduga Sebarkan Isu SARA, Akun Tiktok Landak Undercover Dipolisikan

Diduga Sebarkan Isu SARA, Akun Tiktok Landak Undercover Dipolisikan

Editor: DailyNusantara.id author photo

Dailynusantara.id, Landak - Akun Tiktok @landakundercover dilaporkan ke Polisi diduga sebarkan isu SARA, Jumat (21/06/2024).

Laporkan tersebut telah disampaikan ke Polres Landak dengan Nomor : STPL/45/VI/2024/SPKT/POLRES LANDAK/POLDA KALBAR.

Dalam postingan akun Tiktok @Landak Undercover tersebut dituliskan KAROLIN MarjinalKan MASYARAKAT KRISTEN !

Survei Nata Bangsa yang baru saja dirilis melalui konferensi pers dan dihadiri oleh Karolin Margret Natasa secara langsung dinilai marjinal kan masyarkat Kristen. Pasalnya dari 400 orang atau responden hanya melibatkan 0,69 persen atau tiga orang saja. Sedangkan yang kita ketahui masyarakat Kristen di landak berjumlah 35 persen dari 413.588 penduduk yang tersebar di Kabupaten Landak.

Badan bantuan hukum PDI Perjuangan Kabupaten Landak, Paulus Adi dalam keterangan persnya kepada awak media menyayangkan terkait adanya postingan tersebut. Ia menilai materi yang dimuat dalam postingan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik interen ditengah-tengah masyarakat, sebab didalamnya memuat nama agama yang dinilai riskan terjadinya gesekan dan unsur SARA.

"Kita menghindari konflik interes. Kalau mau bikin tulisan di media itu hati-hatilah karena ini resikonya melawan hukum berkaitan dengan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Tapi akunya sudah dihapus, maka kami serahkan semuanya ke pihak Kepolisian maka kami buat laporan, semua itu sudah diserahkan ke aparat, nanti aparat yang menindaklanjutinya seperti apa," jelasnya.

Selain itu, ditambahkan Paulus Adi, postingan yang dimuat didalamnya juga membawa nama salah satu kader PDI Perjuangan Karolin Margret Natasa, yang saat ini juga ikut dalam kontestasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Landak, sehingga PDI Perjuangan merasa dirugikan dengan adanya postingan tersebut. 

"PDI Perjuangan dirugikan, ibu Karolin kader PDI Perjuangan, dia ngedit foto itu ibu Karolin pakai baju PDI Perjuangan, dan beliau satu-satunya yang diberikan surat tugas oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk menjadi calon Bupati Kabupaten Landak," tambah Paulus Adi.

Paulus Adi juga berharap agar kejadian serupa tidak kembali terjadi karna itu, dirinya mengajak agar masyarakat dapat berpolitik secara elegan dan tidak saling menyikut mengingat muatan postingan tersebut juga menyinggung terkait hasil survei dari salah satu lembaga survei yang merilis hasil survei terhadap bakal calon (bakal Bupati Landak Karolin Margret Natasa beberapa waktu lalu.

"Kan mereka punya strategi masing-masing, lembaga survei ini. Setiap lembaga survei tidak mungkin sama strateginya. Jadi saya melihat disitu sebetulnya, dia kecewa dengan lembaga survei," tambah Paulus Adi. 

Terhadap laporan yang telah dibuat tersebut, dikatakan Paulus Adi dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk dapat diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. 

"Kami menyerahkan sepenuhnya ke Kepolisian masalah prosesnya seperti apa itu kan mereka yang paham," pungkasnya.(*)

Ads vertikal
Share:
Komentar

Berita Terkini